Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "Pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India. Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indiƫ), atau Hindia (Indiƫ); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda.

Jumat, 16 Juli 2010

SADIS, SEORANG NENEK DIPERKOSA DAN DIRAMPOK

Sadis, bukan hanya merampas harta benda korbannya Murani, pria tak dikenal itu juga tega memerkosa nenek kelahiran 70 tahun silam ini, lalu meninggalkannya di lokasi yang jauh dari penduduk di Desa Tanjung Kaso, Kec Tebing Syah Bandar, Sergai.

Peristiwa tak senonoh itu dialami warga Dusun XII, Desa Sei Bamban, Kec Seibamban, Sergai, ini pada Rabu (7/7) lalu, sekira pukul 15.00 wib. Namun keluarga nenek yang dikenal sebagai tukang pijat tradisional itu, tak melaporkan peristiwa aib ini ke polisi.

Informasi dihimpun POSMETRO MEDAN grup sumutcyber, kisah pahit si nenek tukang pijat tradisional ini berawal dari kedatangan seorang pria tak dikenal ke rumahnya. Pemuda berperawakan sedang itu datang dengan mengendarai Suzuki Smash hitam.

Orang tak dikenal (OTK) itu mengaku mau meminta bantuan Murani, agar mau ikut ke rumah orang tuanya. “Orang tua laki-laki tak dikenal itu katanya sakit, jadi dia minta supaya nenek aku mau mengusuk,” kata salah seorang cucu Murani membeberkan kasus yang menimpa neneknya.

Lanjut pria yang meminta identitasnya dirahasiakan itu, semula neneknya Murani tak mau ikut ke desa Pangkalan Budiman, Sergai, kampung si pria itu. Namun karena bujuk rayu, membuat Murani merasa iba, hingga memutuskan mau ikut untuk mengusuk orangtua pelaku. Di perjalanan, pelaku berjanji akan memberikan apa saja kalau sang nenek bisa menyembuhkan orang tuanya yang katanya sedang sakit. Namun, setiba di Desa Tanjung Kaso, Kec Tebing Syah Bandar, Sergai, pria itu membelokkan sepedamotornya ke tempat sepi.

Tanpa berperasaan, pria itu melakukan aksi biadabnya. Nek Murani dilucuti pakaiannya. Lantaran tak bisa melakukan perlawanan, wanita kelahiran 70 tahun silam ini diperkosa dengan leluasa. Parahnya lagi, usai diperkosa, si nenek juga dirampas. Seluruh perhiasannya, seperti cincin dan anting-anting, dirampok. Selanjutnya pelaku meninggalkan Nek Murani begitu saja di lokasi yang jauh dari pemukiman warga.

Begitu ditinggal kabur, Nek Murani melangkah dengan lunglai. Tak lama, dia bertemu dengan seorang pengendara yagn tengah melintas di jalan. Melihat sang nenek renta itu menangis dan kebingungan, si pengendara berhenti.(malik) 

ref:http://www.sumutcyber.com/?open=view&newsid=12658&catid=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

next page