Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "Pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India. Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indiƫ), atau Hindia (Indiƫ); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda.

Jumat, 16 Juli 2010

PRIA 44 TAHUN IKUT SUNATAN MASSAL

Dalam rangka hari ulang tahun Bhayangkara ke 64 di Kota Cirebon, Kamis (1/7/2010). Uniknya, salah satu peserta sunatan masal adalah pria dewasa berusia 44 tahun. Lelaki dewasa itu, Arnol, adalah peserta terakhir dari 30 peserta sunatan massal yang digelar pada HUT Polri ke 64.

Dia memutuskan ikut serta setelah menjadi mualaf, dengan alasan demi kebersihan dirinya. Menurut Yayat Kusnadi, Ketua RW 05, Kelurahan/Kecamatan Pekalipan, warganya itu secara sukarela mendaftarkan diri menjadi peserta. Tidak ada paksaan, meskipun dia adalah mualaf.

“Dia hidup sebatangkara. Dia belum pernah disunat, jadi meski bukan anak-anak lagi, dia tetap mau disunat,” ujar Yayat.

Arnol yang bekerja sebagai petugas hansip di kampungnya sabar menunggu giliran untuk dioperasi, karena sebenarnya dia pendaftar terakhir. Operasinya sengaja dijadwalkan paling akhir agar tidak mengganggu operasi peserta yang lain.

Totalnya, ada dua dokter yang mengoperasi 30 peserta sunatan. Kepala Bagian Operasi Polres Kota Cirebon Komisaris Polisi Ramses Sianipar mengatakan kegiatan sosial dan hiburan ini merupakan perayaan HUT Polri ke 46.

Perayaannya bertepatan dengan perayaan hari jadi Kompas ke 45 di Cirebon, yang diawali dengan kedatangan tim jelajah sepada Curabaya-Jakarta. Selain pengobatan gratis dan sunatan masal, masyarakat Kota Cirebon juga bisa memanfaatkan pelayanan perpanjangan SIM A dan C. Sosialisasi penggunaan helm standar, bahaya narkoba, dan pemakaian kompor gas yang aman. Semua ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.  

ref:kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

next page