Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "Pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India. Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indiƫ), atau Hindia (Indiƫ); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda.

Selasa, 15 Juni 2010

BLOG xx191191 JELASKAN CARA MERAKIT BOM (BAHASA INDONESIA)

Ada sebuah blog yang menjelaskan tata cara merakit bom dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Blog ini lumayan detil menguraikan cara merakit bom. Blog dengan tagline ‘berkhianat karena dikhianati’ ada tulisan dengan judul ‘Tata Cara Perakitan’.

Si penulis membagi tulisan menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi tentang macam-macam ledakan. Menurutnya, ledakan dibagi menjadi tiga yakni low explosive, primary explosive, dan high explosive.

Di bagian ini, penulis juga menerangkan bagaimana cara merakit bom dengan tingkat ledakan masing-masing. Termasuk bahan-bahan dan alat apa saja yang dibutuhkan untuk membuat bom tersebut.

Di bagian kedua, dia menerangkan secara rinci apa saja bahan-bahan untuk membuat bom. Si penulis blog juga menerangkan bagaimana kekuatan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan peledak tersebut.

Menurut si penulis, bahan-bahan kimia itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bahan-bahan itu juga banyak dijual di toko-toko yang menjual bahan-bahan kimia. Dia juga membicarakan beberapa jenis bom seperti bom waktu dan bom telepon. (dirangkum dari detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

next page